|
No
|
Hari / Tanggal
|
Dx, Tujuan, KH
|
Intervensi
|
Rasional
|
Jam
|
Implemantasi
|
TTD
|
|
1.
|
Rabu, 20
maret 2013
|
ü DX 1 :
kekurangan
volume cairan berhubungan dengan terjadinya hemokonsentrasi
ü
TUJUAN : Setelah
dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 kekurangan volume cairan
teratasi
ü
KH :
-
Tidak adanya edema atau
edema berkurang
-
TTV dbn
TD: 120/80 mmHg
N: 80x/menit
RR: 20x/menit
S: 37 °C
-Output urine normal(1000cc/hari)
|
1. Awasi
tanda vital,Perhatikan kapiler dan
kekuatan nadi perifer.
2. Awasi
pengeluaran urine dan berat jenisnya. Observasi warna urine
3. Perkirakan
drainase luka dan kehilangan yang tampak
4. Ukur
lingkar ekstremitas yang terbakar tiap hari sesuai indikasi
Kolaborasi:
5. pasang atau
pertahankan kateter urine
6. Berikan
penggantian cairan IV yang dihitung, elektrolit, plasma, albumin
7. Awasi
hasil pemeriksaan laboratorium ( Hb, elektrolit, natrium ).
8. Berikan
obat sesuai indikasi
: Diuretika contohnya Manitol (Osmitrol), Kalium, Antasida
|
1.
Memberikan pedoman untuk penggantian cairan dan mengkaji
respon kardiovaskuler
2.
Penggantian cairan dititrasi untuk meyakinkan rata- rata pengeluaran urine 30-50 cc/jam
pada orang dewasa. Urine berwarna merah pada kerusakan otot masif karena
adanyadarah dan keluarnya mioglobin.
3.
Peningkatan permeabilitas kapiler, perpindahan protein,
proses inflamasi dan kehilangan cairan melalui evaporasi mempengaruhi volume
sirkulasi dan pengeluaran urine.
4.
Memperkirakan luasnya oedema/perpindahan cairan yang
mempengaruhi volume sirkulasi dan pengeluaran urine.
5.
Memungkinkan infus cairan cepat.
6.
Mengidentifikasi kehilangan darah/kerusakan SDM dan
kebutuhan penggantian cairan dan elektrolit.
7.
Meningkatkan pengeluaran urine dan membersihkan tubulus
dari debris /mencegah nekrosis.
8.
Penggantian lanjut karena
kehilangan urine dalam jumlah besar, Menurunkan keasaman gastrik sedangkan
inhibitor histamin menurunkan produksi asam hidroklorida untuk menurunkan
produksi asam hidroklorida untuk menurunkan iritasi gaster.
|
08.00
WIB
|
1. Mengawasi tanda vital, memPerhatikan kapiler dan
kekuatan nadi perifer.
2. Mengawasi pengeluaran urine
dan berat jenisnya. mengobservasi
warna urine
3. Memperkirakan
drainase luka dan kehilangan yang tampak
4. Mengukur lingkar ekstremitas
yang terbakar tiap hari sesuai indikasi
Kolaborasi:
5. Memasang atau
mempertahankan kateter urine
6. Memberikan
penggantian cairan IV yang dihitung, elektrolit, plasma, albumin
7. Mengawasi hasil pemeriksaan
laboratorium ( Hb, elektrolit, natrium ).
8. Memberikan obat sesuai indikasi : Diuretika
contohnya Manitol (Osmitrol), Kalium, Antasida
|
|
|
2.
|
Rabu, 20 maret 2013
|
ü
DX 2 : Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan terbukanya
jaringan kulit
ü
TUJUAN : setelah
dilakukan asuhan keperawatan dalam waktu 1x24 jam pasien
bebas dari infeksi
ü
KH :
- keadaan luka pada kulit wajah, kedua lengan dan kaki kiri membaik
- suhu tubuh kembali normal : 37oC
P
-
|
1. Pantau:
Penampilan luka bakar (area luka bakar, sisi donor dan status balutan di atas
sisi tandur bial tandur kulit dilakukan) setiap 8 jam. Suhu setiap 4 jam.
2. Bersihkan
area luka bakar setiap hari dan lepaskan jaringan nekrotik (debridemen)
sesuai pesanan.
3. Lepaskan
krim lama dari luka sebelum pemberian krim baru. Gunakan sarung tangan steril
dan berikan krim antibiotika topikal yang diresepkan pada area luka bakar
dengan ujung jari. Berikan krim secara menyeluruh di atas luka
4. Tempatkan
pasien pada ruangan khusus dan lakukan kewaspadaan untuk luka bakar luas yang
mengenai area luas tubuh. Gunakan linen tempat tidur steril, handuk dan skort
untuk pasien. Gunakan skort steril, sarung tangan dan penutup kepala dengan
masker bila memberikan perawatan pada pasien
5. Beritahu
dokter bila demam drainase purulen atau bau busuk dari area luka bakar, sisi
donor atau balutan sisi tandur.lakukakan
kultur luka dan berikan antibiotika IV sesuai ketentuan
Kolaborasi:
6. Lakukan rujukan pada ahli diet,
beriakn protein tinggi, diet tinggi kalori. Berikan suplemen nutrisi seperti
ensure atau sustacal dengan atau antara makan bila masukan makanan kurang
dari 50%. Anjurkan makanan enteral bial pasien tak dapat makan per oral
|
1.
Mengidentifikasi
indikasi-indikasi kemajuan atau penyimapngan dari hasil yang diharapkan
2.
Pembersihan dan pelepasan
jaringan nekrotik meningkatkan pembentukan granulasi
3.
Antimikroba topikal
membantu mencegah infeksi.
4.
Kulit adalah lapisan
pertama tubuh untuk pertahanan terhadap infeksi. Teknik steril dan tindakan
perawatan perlindungan lainmelindungi pasien terhadap infeksi. Kurangnya
berbagai rangsang ekstrenal dan kebebasan bergerak mencetuskan pasien pada
kebosanan
5.
Temuan-temuan ini
mennadakan infeksi. Kultur membantu mengidentifikasi patogen penyebab
sehingga terapi antibiotika yang tepat dapat diresepkan. Karena balutan sisi tandur hanya diganti
setiap 5-10 hari, sisi ini memberiakn media kultur untuk pertumbuhan bakteri.
6.
Nutrisi adekuat membantu
penyembuhan luka dan memenuhi kebutuhan energi
|
09.00
WIB
|
1. Memantau: Penampilan luka
bakar (area luka bakar, sisi donor dan status balutan di atas sisi tandur
bial tandur kulit dilakukan) setiap 8 jam. Suhu setiap 4 jam
2. Membersihkan
area luka bakar setiap hari dan melepaskan
jaringan nekrotik (debridemen) sesuai pesanan.
3. Melepaskan
krim lama dari luka sebelum pemberian krim baru. mengGunakan sarung tangan
steril dan beriakan krim antibiotika topikal yang diresepkan pada area luka
bakar dengan ujung jari. memBerikan
krim secara menyeluruh di atas luka
4. Menempatkan
pasien pada ruangan khusus dan lakukan kewaspadaan untuk luka bakar luas yang
mengenai area luas tubuh. Meng gunakan linen tempat tidur
steril, handuk dan skort untuk pasien. Menggunakan
skort steril, sarung tangan dan penutup kepala dengan masker bila memberikan
perawatan pada pasien.
5. Memberitahu dokter bila demam
drainase purulen atau bau busuk dari area luka bakar, sisi donor atau balutan
sisi tandur. melakukan
kultur luka dan berikan antibiotika IV sesuai ketentuan
6. Melakukan rujukan pada ahli diet,
beriakn protein tinggi, diet tinggi kalori. Memberikan
suplemen nutrisi seperti ensure atau sustacal dengan atau antara makan bila
masukan makanan kurang dari 50%. Menganjurkan
makanan enteral bial pasien tak dapat makan per oral
|
|
“EVALUASI
KEPERAWATAN”
|
Hari/Tgl
|
No. Diagnosa
|
Evaluasi
|
TTD
|
|
Kamis, 21
Maret 2013
|
Diagnosa 1
|
·
S: keluarga klien mengatakan
bengkak pada bibir dan mata kiri klien berkurang
·
O:
-
Bula pada mata kiri mengecil
-
Edema pada bibir berkurang,
bengkak pada mata kiri berkurang dan sudah dapat terbuka
-
TTV dbn
TD: 120/80
mmHg
N:
80x/menit
RR:
20x/menit
S: 37 °C
-Output
urine normal (1000cc/hari)
·
A: masalah teratasi
·
P: hentikan intervensi
|
|
|
Rabu, 20 Maret
2013
|
Diagnosa 2
|
·
S: keluarga
klien mengatakan keadaan luka pada kulit
wajah, kedua lengan dan kaki kiri klien sedikit membaik
·
O:
- keadaan
luka pada kulit wajah, kedua lengan dan kaki kiri sedikit membaik
- suhu tubuh 37, 5 oC
·
A:
masalah teratasi sebagian
·
P :
lanjutkan intervensi nomor 1,2 , 3 dan 4
|
|
baguss lahhhhh...sip
BalasHapus